Pandangan Tentang GOLPUT - Indilligent

Pandangan Tentang GOLPUT

March 29, 2019
Hi!
Serius amat ya judulnya, mari kita bawakan sesantai mungkin dan tidak menimbulkan perdebatan.
Sebelum masuk ke pembahasan, GOLPUT itu apasih?


Golongan putih atau yang disingkat golput adalah istilah politik di Indonesia yang berawal dari gerakan protes dari para mahasiswa dan pemuda untuk memprotes pelaksanaan Pemilu 1971 yang merupakan Pemilu pertama di era Orde Baru. Pesertanya 10 partai politik, jauh lebih sedikit daripada Pemilu 1955 yang diikuti 172 partai politik. Tokoh yang terkenal memimpin gerakan ini adalah Arief Budiman. Namun, pencetus istilah “Golput” ini sendiri adalah Imam Waluyo. Dipakai istilah “putih” karena gerakan ini menganjurkan agar mencoblos bagian putih di kertas atau surat suara di luar gambar parpol peserta Pemilu bagi yang datang ke bilik suara. Namun, kala itu, jarang ada yang berani tidak datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) karena akan ditandai. Golongan putih kemudian juga digunakan sebagai istilah lawan bagi Golongan Karya, partai politik dominan pada masa Orde Baru. (https://id.wikipedia.org/wiki/Golongan_putih )

Nah itu pengertian menurut pak wiki.

H- berapa ni nyoblos? Udah nentuin pilihan? Bener-bener keinginan atau sekedar ikut-ikutan?
Atau kalian termasuk Golongan Putih ini?
Sebelumnya, aku pasang Ask Me a Question di Instastory dan beberapa merespon pertanyaanku mengenai "Pendapat Tentang GOLPUT"
Dari respon mereka dapat disimpulkan ada 2 golongan,

Pertama adalah mereka yang peduli bahwa GOLPUT itu sebaiknya dihindari.
"Golput tuh sama kaya buang sampah sembarangan, ga pedulian sama lingkungan sendiri"
"Orang yang Golput itu orang yang tidak mau punya komitmen"
"Mereka yang tidak berani untuk memilih dengan dalih beragam"
Itu sebagian kalimat yang mewakili jenis orang pertama.

Kedua adalah mereka yang bersikap bodoamat karena dikembalikan pada diri masing-masing untuk menentukan hak mana yang akan mereka gunakan, entah hak memilih salah satu atau tidak sama sekali.
"Golput itu pilihan anda"
"Golput bukanlah suatu hal yang buruk bagi saya, rakyat yang golput belum dapat pemimpin yang dapat dipercaya mengatur negara Indonesia ini"

 Well, pernyataan mereka semua adalah benar. Karena pendapat itu tidak ada yang salah, yang ada hanya harus sedikit diperbaiki dan itu butuh bantuan dari pihak lain.

Sebagai kaun millennial yang berojol ditahun 2000, its for the first kita nyoblos. Begitu awamnya aku, dan entah akan memilih atau tidak itu hak saya. Jadi kalo suruh menyampaikan pendapat sendiri mengenai Golput ini, aku mungkin ngga bakal belain golongan pertama dan nyalahin golongan kedua.
Semua balik lagi pada prinsipnya masing-masing, tapi sangat disayangkan kalo kita udah dikasih hak buat milih malah ngga dipake gitu loh tapi ya emang disisi lain punya hak juga buat ngga milih. Nah, kadang aku suka iseng bilang "golput ah" sebagian orang menentang karena ditakutkan kertas suara yang harusnya menjadi hak kita malah menjadi hak orang lain dalam kutip "diisiin" dan itu bukan pilihan kita. Ya, gatau ya dibalik itu semua bakal gimana, tapi kebanyakan kalo aku iseng bilang gitu mereka menentang karena takut oknum yang licik ngisi kertas kosong agar jagoannya menang.
Jadi, disarankan para golput untuk ikut memilih tapi pas nyentangnya dibikin tidak sah gitu loh.

Nah, sebagai anak yang jauh dari kota kelahiran. Gajauh-jauh amat si 4jam doang bisa balik ko pas pemilu :v. Sebelumnya mau nyoblos disini aja gitu maksudnya di Bandung biar ga cape kudu balik ke Indramayu, tapi karena waktu itu telat ngisi form dan dirasa ribet akhirnya gajadi ngisi mending pulang ketemu mamake ama bapake. Nah lagi, temen-temenku tu banyak kan yang diluar pulau dan aku tanyalah tar pas pemilu gimana, rata-rata dari mereka golput:( karena gatau info pengisian form atau ketinggalan jugalah sama kaya aku, yasalah sendiri si ga update :v wkwk. Tapi, ya tadi balik lagi ke masing-masing si. Temen aku yang dari kalimantan juga berharap nyoblos tu cuma dateng ke TPS ngasih liat KTP aja udah cukup, gitu loh.

Jadi, apa alasan kalian golput? jawab pada pribadi masing-masing aja:)
Dan apa alasan kalian memilih paslon nomor tersebut? jawab juga pada diri sendiri itu keinginan dan muncul dari pengetahuan kalian terhadap paslon tersebut atau hanya ikut-ikutan.

Btw, LUBER-JURDIL tu masih berlaku ga si? ko sekarang orang blak-blakan ama pilihannya :) nanya ini ma

Yauda mungkin segitu, paedah ga? semoga yaaa
Mau apapun pilihannya itu hak kalian:)
Jangan ada pertengkaran cuma gara-gara beda pilihan dan pendapat
Terimakasi

No comments:

Powered by Blogger.