Makalah Ghazwul Fikri - Indilligent

Makalah Ghazwul Fikri

January 26, 2019

A.   Pengertian Ghazwul Fikri
Secara Bahasa, ghazwul fikri terdiri dari dua suku kata yaitu ghazwah dan fikr. Ghazwah berarti serangan, serbuan atau invansi. Sedangkan fikr berarti pemikiran. Jadi, secara bahasa ghazwul fikri diartikan sebagai invansi pemikiran, Sebagian orang menyebut ghazwul fikr dengan istilah perang ideologi, perang budaya, perang urat syaraf, dan perang peradaban. Intinya, ia adalah peperangan dengan format yang berbeda, yaitu penyerangan yang senjatanya berupa pemikiran, tulisan, ide-ide, teori, argumentasi, propaganda, dialog dan perdebatan.
Allah S.W.T telah pun menceritakan berkenaan al-Ghazwul Fikri ini dalam surah Al-Baqarah ayat 120 :
وَلَنْ تَرْضَىٰ عَنْكَ الْيَهُودُ وَلَا النَّصَارَىٰ حَتَّىٰ تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ ۗ قُلْ إِنَّ هُدَى اللَّهِ هُوَ الْهُدَىٰ ۗ وَلَئِنِ اتَّبَعْتَ أَهْوَاءَهُمْ بَعْدَ الَّذِي جَاءَكَ مِنَ الْعِلْمِ ۙ مَا لَكَ مِنَ اللَّهِ مِنْ وَلِيٍّ وَلَا نَصِيرٍ
Orang-orang Yahudi danNasrani TIDAK akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: “Sesungguhnya petunjuk Allah S.W.T Itulah petunjuk (yang benar)”. dan Sesungguhnya jika kamu mengikuti kemahuan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, Maka Allah S.W.T tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu.
B.   Sejarah Ghazwul Fikri
Sejarah Ghazwul Fikri sudah ada setua umur manusia, makhluk yang pertama melakukannya adalah iblis laknatullah ketika berkata kepada Adam as., “sesungguhnya Allah melarang kalian memakan buah ini supaya kalian tidak menjadi malaikat dan tidak dapat hidup abadi” (QS. Al-Araaf: 20)
Dalam perkataannya ini iblis tidak menyatakan bahwa Allah tidak melarang, karena itu akan bertentangan dengan informasi yang telah diterima oleh Adam as., tetapi iblis mengemas dan menyimpangkan makna perintah Allah SWT. Sesuai dengan keinginannya, yaitu dengan menambahkan alas an pelanggaran Allah yang ia buat sendiri. Iblis tahu bahwa Adam as tidak punya pengetahuan tentang sebab tersebut. Demikianlah para murid-murid iblis dimasa kini selalu berusaha melakukan ghazwul fikri dengan menyimpangkan fakta dan informasi yang ada sesuai dengan maksud jahatnya. Setan melakukannya dengan cara yang sangat halus dan licin. Akibatnya, hanya orang-orang yang dirahmati Allah SWT yang mampu mengetahuinya.
C.   Kelebihan Perang Pemikiran Dibandingkan Perang fisik
1.     Biaya
Perang fisik memerlukan peralatan persenjataan, jika perlu dengan alat yang tercanggih. Tentunya biaya yang digunakan sangat mahal. Bandingkan dengan perang pemikiran yang hanya menggunakan media.
2.     Jangkauan
Perang fisik hanya memerangi sebuah daerah saja, walaupun berperang adalah sebuah negara, namun pusat penyerangannya hanya di beberapa daerah saja. Bandingkan dengan perang pemikiran yang sampai pada setiap rumah di bumi ini selama ia masih tersentuh dengan media massa. Maka dapat dipastikan ia sedang diperangi.
3.     Ruang Lingkup
Perang fisik hanya untuk meruntuhkan sebuah pertahanan saja, namun perang pemikiran akan terus mendobarak hingga sendi-sendi kehidupan. Pada bidang pendidikan, sosial, budaya, ekonomi, dan lain-lain.


4.     Waktu
Perang fisik pastinya akan berakhir pada suatu waktu. Namun perang pemikiran akan terus berlangsung selama kita hidup.
5.     Dampak
Dampak dari perang fisik adalah perlawanan, ada yang kalah ada yang menang. Sedangkan Perang pemikiran akan mengubah pemikiran seseorang sehingga mengikuti pemikiran si pengatur. Pada awalnya ia menganggap hal tersebut buruk, kemudian bisa menjadi baik
D.   Target Dari Gazwul Fikri
Sebelum menyimpulkan pengertian ghazwul fikri, perlu kita ketahui empat kata kunci dan target dari ghazwul fikri ini.
1.     Ifsadul Akhlak (Merusak Ahlak)
yaitu memporak-porandakan etika dan moral kaum muslimin sehingga tidak lagi berakhlak sesuai etika dan moral ajaran Islam. Kaum muslimin diserbu dengan budaya permissivisme (paham serba boleh), hedonisme (paham memburu kelezatan materi), gemar bersenang-senang, melepaskan insting tanpa kendali, berlebih-lebihan dalam memuaskan kesenangan perut, mencabut nilai-nilai kesopanan, kesantunan, dan rasa malu dari kalangan pria maupun wanita.
2.     Tahthimul Fikrah (Menghancurkan Pemikiran)
yaitu mengacaukan pemahaman kaum muslimin dengan memunculkan berbagai macam isme-isme yang asing dan bertentangan dengan ajaran Islam, seperti: atheisme, materialisme, komunisme, liberalisme, dan lain-lain.
Atheisme: Ateisme adalah sebuah pandangan filosofi yang tidak memercayai keberadaan Tuhan dan dewa-dewi ataupun penolakan terhadap teisme. Dalam pengertian yang paling luas, ia adalah ketiadaan kepercayaan pada keberadaan dewa atau Tuhan.
Materialisme: Materialisme adalah paham dalam filsafat yang menyatakan bahwa hal yang dapat dikatakan benar-benar ada adalah materi. Pada dasarnya semua hal terdiri atas materi dan semua fenomena adalah hasil interaksi material.
Komunisme: Komunisme (bahasa Latin: communis, bahasa Inggris: common, universal) adalah ideologi yang berkenaan dengan filosofi, politik, sosial, dan ekonomi yang tujuan utamanya terciptanya masyarakat komunis dengan aturan sosial ekonomi berdasarkan kepemilikan bersama alat produksi dan tidak adanya kelas sosial, uang, dan negara.
Liberalisme: Liberalisme atau Liberal adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan dan persamaan hak adalah nilai politik yang utama. Secara umum, liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan oleh kebebasan berpikir bagi para individu. Paham liberalisme menolak adanya pembatasan, khususnya dari pemerintah dan agama.
3.     Idzabatus Syakhshiyyah (Melarutkan Kepribadiaan)
yaitu menggoyahkan sikap hidup kaum muslimin sehingga enggan beramar ma’ruf nahi munkar dan bahkan bersikap mujamalah (basa-basi), toleran atau ikut-ikutan kepada orang-orang yang menyimpang dari nilai-nilai ajaran Islam. Misalnya dengan dalih HAM, tidak sedikit kaum muslimin ikut-ikutan mentolerir, bahkan melegalkan hal-hal yang bertentangan dengan nilai-nilai agama. Contoh: lesbian, gay, biseksual, dan transgander (LGBT).
4.     Ar-Riddah (Murtad)
yaitu melepaskan kewajiban agama, mengingkarinya, bahkan keluar dari agama.


E.    Sasaran Ghazwul fikri
Menurut Ali Abdul Halim Mahmud, ghazwul fikri merupakan suatu upaya untuk menjadikan:
1.     Bangsa yang lemah atau sedang berkembang, tunduk kepada negara penyerbu.
2.     Semua negara, negara Islam khususnya, agar selalu menjadi pengekor setia negara-negara maju, sehingga terjadi ketergantungan di segala bidang.
3.     Semua bangsa, bangsa Islam khususnya, mengadopsi ideologi dan pemikiran kafir secara membabi buta dan serampangan, berpaling dari manhaj Islam, Al Quran dan Sunnah.
4.     Bangsa-bangsa mengambil sistem pendidikan dan pengajaran negara-negara penyerbu.
5.     Umat Islam terputus hubungannya dengan sejarah masa lalu, sirah nabinya dan salafus saleh.
6.     Bangsa-bangsa atau negara-negara yang diserbu menggunakan bahasa penyerbu.
7.    Ghazwul fikri adalah upaya melembagakan moral, tradisi, dan adat-istiadat bangsa penyerbu di negara yang diserbunya.

F.    Cara menghindari Ghazwul Fikri

1.     Pelajari Sejarah Islam
Dengan kita mempelajari sejarah Islam, kita menjadi tau apa yang sebenarnya terjadi di zaman dulu. Sehingga di zaman yang serba mudah ini, kita tidak mudah mempercayai hal-hal yang bertentangan dengan Islam. Tidak langsung percaya dengam kekerenan dunia yang sebenarnya lebih keren Islam.

2.     Perbanyak & Perkuat Ilmu Islam
Nah dear.. Perbanyaklah mencari ilmu Islam. Meski kita merasa sudah berilmu, masih banyak ilmu-ilmu Islam yang mesti harus kita perkuat dan pelajari. Filterlah ilmu dunia dengan ilmu Islam ya dear. Jangan kebalik!

3.     Berkumpul Dengan Orang Shaliah
Teman yang taat akan senantiasa mengingatkan kita kapanpun dan dimanapun. Jadi teruslah berkumpul dengan orang-orang shalihah ya dear agar kita semakin istiqomah dalam taat.

4.     Berdakwah Di Jalan Allah
Setelah kita mempelajari dan mengetahui Islam, maka waktunya kita untuk mensyiarkan Agama-Nya. Menerapkan syariat-Nya agar pikiran orang-orang disekitar kita pun sehat, dan terhindar dari Ghazwul Fikri.

5.     Tinggalkan Nafsu Dan Cinta Dunia
Bagaimana cara meninggalkannya? kembalilah pada Allah kerjakanlah apa yang Allah perintahkan insya Allah jiwa dan akal kita akan tunduk pada Allah, tidak hanya cinta dunia.

6.     Amalkan Qur'an & Sunnah
Al-Quran dan sunnah adalah solusi dari setiap permasalahan jadi sebarkanlah ayat Al-Quran dan contohlah Rasulullah insya Allah kita terjaga

Kesimpulan
Ghazwul fikri adalah perang ideologi, perang budaya, perang urat syaraf, dan perang peradaban yang bersenjatakan pemikiran. Intinya, ia adalah peperangan dengan format yang berbeda, yaitu penyerangan yang senjatanya berupa pemikiran, tulisan, ide-ide, teori, argumentasi, propaganda, dialog dan perdebatan, yang tujuannya merusak umat islam dengan cara merusak pemikiran dan sikap hidup kaum muslimin yang sudah diajarkan dalam Al-Qur’an dan hadist.


Sumber :
·      https://knowledgeisfreee.blogspot.com/2016/05/makalah-ghazwul-fikri-pengertian.html

No comments:

Powered by Blogger.