Makalah Ghazwul Fikri
A.
Pengertian Ghazwul Fikri
Secara Bahasa, ghazwul
fikri terdiri dari dua suku
kata yaitu ghazwah dan fikr.
Ghazwah berarti serangan, serbuan atau invansi. Sedangkan fikr berarti pemikiran. Jadi, secara bahasa ghazwul fikri diartikan sebagai invansi pemikiran, Sebagian orang menyebut ghazwul fikr dengan istilah perang ideologi,
perang budaya, perang urat syaraf, dan perang peradaban. Intinya, ia adalah
peperangan dengan format yang berbeda, yaitu penyerangan yang senjatanya berupa
pemikiran, tulisan, ide-ide, teori, argumentasi, propaganda, dialog dan
perdebatan.
Allah S.W.T telah pun
menceritakan berkenaan al-Ghazwul Fikri ini dalam surah Al-Baqarah ayat 120 :
وَلَنْ تَرْضَىٰ
عَنْكَ الْيَهُودُ وَلَا النَّصَارَىٰ حَتَّىٰ تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ ۗ قُلْ إِنَّ
هُدَى اللَّهِ هُوَ الْهُدَىٰ ۗ وَلَئِنِ اتَّبَعْتَ أَهْوَاءَهُمْ بَعْدَ الَّذِي
جَاءَكَ مِنَ الْعِلْمِ ۙ مَا لَكَ مِنَ اللَّهِ مِنْ وَلِيٍّ وَلَا نَصِيرٍ
“Orang-orang Yahudi danNasrani
TIDAK akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah:
“Sesungguhnya petunjuk Allah S.W.T Itulah petunjuk (yang benar)”. dan
Sesungguhnya jika kamu mengikuti kemahuan mereka setelah pengetahuan datang
kepadamu, Maka Allah S.W.T tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu.”
B. Sejarah Ghazwul Fikri
Sejarah Ghazwul Fikri sudah ada setua umur
manusia, makhluk yang pertama melakukannya adalah iblis laknatullah ketika
berkata kepada Adam as., “sesungguhnya Allah melarang kalian memakan buah ini
supaya kalian tidak menjadi malaikat dan tidak dapat hidup abadi” (QS.
Al-Araaf: 20)
Dalam perkataannya ini iblis tidak menyatakan
bahwa Allah tidak melarang, karena itu akan bertentangan dengan informasi yang
telah diterima oleh Adam as., tetapi iblis mengemas dan menyimpangkan makna
perintah Allah SWT. Sesuai dengan keinginannya, yaitu dengan menambahkan alas
an pelanggaran Allah yang ia buat sendiri. Iblis tahu bahwa Adam as tidak punya
pengetahuan tentang sebab tersebut. Demikianlah para murid-murid iblis dimasa
kini selalu berusaha melakukan ghazwul fikri dengan menyimpangkan fakta dan
informasi yang ada sesuai dengan maksud jahatnya. Setan melakukannya dengan
cara yang sangat halus dan licin. Akibatnya, hanya orang-orang yang dirahmati
Allah SWT yang mampu mengetahuinya.
C.
Kelebihan Perang Pemikiran Dibandingkan Perang
fisik
1. Biaya
Perang fisik memerlukan peralatan persenjataan,
jika perlu dengan alat yang tercanggih. Tentunya biaya yang digunakan sangat
mahal. Bandingkan dengan perang pemikiran yang hanya menggunakan media.
2.
Jangkauan
Perang fisik hanya memerangi sebuah daerah
saja, walaupun berperang adalah sebuah negara, namun pusat penyerangannya hanya
di beberapa daerah saja. Bandingkan dengan perang pemikiran yang sampai pada
setiap rumah di bumi ini selama ia masih tersentuh dengan media massa. Maka
dapat dipastikan ia sedang diperangi.
3.
Ruang Lingkup
Perang fisik hanya untuk meruntuhkan sebuah
pertahanan saja, namun perang pemikiran akan terus mendobarak hingga
sendi-sendi kehidupan. Pada bidang pendidikan, sosial, budaya, ekonomi, dan
lain-lain.
4.
Waktu
Perang fisik pastinya akan berakhir pada suatu
waktu. Namun perang pemikiran akan terus berlangsung selama kita hidup.
5.
Dampak
Dampak dari perang fisik adalah perlawanan, ada
yang kalah ada yang menang. Sedangkan Perang pemikiran akan mengubah pemikiran
seseorang sehingga mengikuti pemikiran si pengatur. Pada awalnya ia menganggap
hal tersebut buruk, kemudian bisa menjadi baik
D.
Target Dari Gazwul Fikri
Sebelum
menyimpulkan pengertian ghazwul fikri, perlu kita ketahui
empat kata kunci dan target dari ghazwul fikri ini.
1. Ifsadul Akhlak
(Merusak Ahlak)
yaitu memporak-porandakan etika dan
moral kaum muslimin sehingga tidak lagi berakhlak sesuai etika dan moral ajaran
Islam. Kaum muslimin diserbu dengan budaya permissivisme (paham serba boleh),
hedonisme (paham memburu kelezatan materi), gemar bersenang-senang, melepaskan
insting tanpa kendali, berlebih-lebihan dalam memuaskan kesenangan perut,
mencabut nilai-nilai kesopanan, kesantunan, dan rasa malu dari kalangan pria
maupun wanita.
2. Tahthimul Fikrah
(Menghancurkan Pemikiran)
yaitu mengacaukan pemahaman kaum muslimin dengan memunculkan
berbagai macam isme-isme yang asing dan bertentangan dengan ajaran Islam,
seperti: atheisme, materialisme, komunisme, liberalisme, dan lain-lain.
Atheisme: Ateisme adalah sebuah pandangan filosofi yang tidak
memercayai keberadaan Tuhan dan dewa-dewi ataupun penolakan terhadap teisme. Dalam pengertian yang
paling luas, ia adalah ketiadaan kepercayaan pada keberadaan dewa
atau Tuhan.
Materialisme: Materialisme adalah paham dalam filsafat yang menyatakan bahwa hal yang dapat dikatakan
benar-benar ada adalah materi. Pada dasarnya semua hal terdiri atas materi dan semua fenomena adalah
hasil interaksi material.
Komunisme: Komunisme (bahasa
Latin: communis, bahasa
Inggris: common, universal) adalah ideologi yang berkenaan dengan filosofi, politik, sosial, dan ekonomi yang tujuan utamanya terciptanya masyarakat komunis dengan aturan sosial
ekonomi berdasarkan kepemilikan bersama alat
produksi dan tidak adanya kelas
sosial, uang, dan negara.
Liberalisme:
Liberalisme atau Liberal adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang didasarkan
pada pemahaman bahwa kebebasan dan persamaan hak adalah nilai
politik yang utama. Secara umum, liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat
yang bebas, dicirikan oleh kebebasan berpikir bagi para individu. Paham
liberalisme menolak adanya pembatasan, khususnya dari pemerintah dan agama.
3. Idzabatus Syakhshiyyah (Melarutkan
Kepribadiaan)
yaitu menggoyahkan sikap hidup kaum
muslimin sehingga enggan beramar ma’ruf nahi munkar dan bahkan bersikap mujamalah (basa-basi),
toleran atau ikut-ikutan kepada orang-orang yang menyimpang dari nilai-nilai
ajaran Islam. Misalnya dengan dalih HAM, tidak sedikit kaum muslimin
ikut-ikutan mentolerir, bahkan melegalkan hal-hal yang bertentangan dengan
nilai-nilai agama. Contoh: lesbian, gay, biseksual, dan transgander (LGBT).
4. Ar-Riddah (Murtad)
yaitu melepaskan kewajiban agama, mengingkarinya, bahkan
keluar dari agama.
E.
Sasaran
Ghazwul fikri
Menurut Ali Abdul Halim Mahmud,
ghazwul fikri merupakan suatu upaya untuk menjadikan:
1. Bangsa yang lemah atau sedang
berkembang, tunduk kepada negara penyerbu.
2. Semua negara, negara Islam
khususnya, agar selalu menjadi pengekor setia negara-negara maju, sehingga
terjadi ketergantungan di segala bidang.
3. Semua bangsa, bangsa Islam
khususnya, mengadopsi ideologi dan pemikiran kafir secara membabi buta dan
serampangan, berpaling dari manhaj Islam, Al Quran dan Sunnah.
4. Bangsa-bangsa mengambil sistem
pendidikan dan pengajaran negara-negara penyerbu.
5. Umat Islam terputus hubungannya
dengan sejarah masa lalu, sirah nabinya dan salafus saleh.
6. Bangsa-bangsa atau negara-negara
yang diserbu menggunakan bahasa penyerbu.
7. Ghazwul fikri adalah upaya
melembagakan moral, tradisi, dan adat-istiadat bangsa penyerbu di negara
yang diserbunya.
F.
Cara menghindari
Ghazwul Fikri
1. Pelajari Sejarah Islam
Dengan kita mempelajari sejarah Islam, kita
menjadi tau apa yang sebenarnya terjadi di zaman dulu. Sehingga di zaman yang
serba mudah ini, kita tidak mudah mempercayai hal-hal yang bertentangan dengan
Islam. Tidak langsung percaya dengam kekerenan dunia yang sebenarnya lebih
keren Islam.
2.
Perbanyak & Perkuat Ilmu Islam
Nah dear.. Perbanyaklah mencari ilmu Islam.
Meski kita merasa sudah berilmu, masih banyak ilmu-ilmu Islam yang mesti harus
kita perkuat dan pelajari. Filterlah ilmu dunia dengan ilmu Islam ya dear.
Jangan kebalik!
3.
Berkumpul Dengan Orang Shaliah
Teman yang taat akan senantiasa mengingatkan
kita kapanpun dan dimanapun. Jadi teruslah berkumpul dengan orang-orang
shalihah ya dear agar kita semakin istiqomah dalam taat.
Setelah kita mempelajari dan mengetahui Islam,
maka waktunya kita untuk mensyiarkan Agama-Nya. Menerapkan syariat-Nya agar
pikiran orang-orang disekitar kita pun sehat, dan terhindar dari Ghazwul Fikri.
5.
Tinggalkan Nafsu Dan
Cinta Dunia
Bagaimana cara meninggalkannya?
kembalilah pada Allah kerjakanlah apa yang Allah perintahkan insya Allah jiwa
dan akal kita akan tunduk pada Allah, tidak hanya cinta dunia.
6. Amalkan
Qur'an & Sunnah
Al-Quran dan sunnah adalah
solusi dari setiap permasalahan jadi sebarkanlah ayat Al-Quran dan contohlah
Rasulullah insya Allah kita terjaga
Kesimpulan
Ghazwul fikri adalah perang
ideologi, perang budaya, perang urat syaraf, dan perang peradaban yang bersenjatakan pemikiran. Intinya, ia
adalah peperangan dengan format yang berbeda, yaitu penyerangan yang senjatanya
berupa pemikiran, tulisan, ide-ide, teori, argumentasi, propaganda, dialog dan
perdebatan, yang tujuannya merusak
umat islam dengan cara merusak pemikiran dan sikap hidup kaum muslimin yang
sudah diajarkan dalam Al-Qur’an dan hadist.
Sumber :
·
https://knowledgeisfreee.blogspot.com/2016/05/makalah-ghazwul-fikri-pengertian.html
No comments: